Thursday, January 30, 2025
spot_img
HomeREGIONALJAWA TENGAHIdentitas Anak Jalanan akan Diverifikasi

Identitas Anak Jalanan akan Diverifikasi

JOGLONEWS.CO, SEMARANG – Sepanjang 2023, di pusat Kota Semarang terlihat masih banyak anak jalanan yang putus sekolah tersebar di ruas jalan raya. Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Kota Semarang (Disdik) akan melakukan verifikasi identitas mereka.

“Kita akan verifikasi lagi anak-anak jalanan itu KTP (identitas, Red.)nya berasal darimana dulu. Jadi kita tidak serta merta langsung tampung,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, Selasa (4/7).

Di samping itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang terkait dengan penemuan anak-anak jalanan. Bambang menyebut, anak-anak tersebut diwajibkan bersekolah sesuai dengan kebijakan dari pemerintah kota (pemkot). 

“Hal itu untuk mendorong anak- anak Kota Semarang untuk terus sekolah dengan kasih mereka kejar paket A, B dan C,” jelasnya.

Jika dari pihak Dinsos menemukan anak jalanan yang berasal dari luar Kota Semarang, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan sekolah yang berbasis masyarakat. Tujuannya agar dapat memasukkan anak-anak tersebut tetap bersekolah.

Sementara itu, Kepala Seksi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (Kasi TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi mengaku hingga saat ini pihaknya belum melakukan pendataan terkait anak jalanan yang putus sekolah. Akan tetapi, berdasarkan penemuannya selama patroli, pihaknya menemukan banyak anak-anak penjaja koran yang masih bersekolah.

“Contoh kasus yang ada di Krapyak itu ada tiga anak kecil yang dia itu usia tujuh tahun jual koran sudah sekolah dan masih punya ortu. Saya lihat sepertinya memang dia dipekerjakan oleh orang tuanya. Begitu pula dengan di daerah Madukoro juga masih sekolah,” terangnya.

Maka dari itu, dirinya akan melakukan giat patroli dan melakukan asesmen terkait dengan anak jalanan yang putus sekolah. Khususnya penjual koran yang di bawah umur.

 Sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, Bambang mengaku sudah memberi informasi kepada camat se-Kota Semarang bahwa pihaknya memberikan kesempatan 10 kuota siswa bagi anak-anak panti asuhan yang putus sekolah untuk dimasukkan ke sekolah negeri. Namun, tidak ada nama yang didaftarkan.

“Saya share ke grup kecamatan se-Kota Semarang. Tapi tidak ada satupun yang nge-list. Atau mungkin mereka belum menemukan,” ujarnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Populer

Recent Comments