JOGLONEWS.CO, SEMARANG – Sejumlah warga di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau. Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyiapkan anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) sebanyak Rp 114 juta untuk penyaluran air bersih.Â
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono mengatakan, belum lama ini pihaknya telah melakukan dropping air bersih ke sejumlah wilayah. Termasuk Rowosari.Â
“Meski saat ini sudah beberapa kali turun hujan, namun Pemkot Semarang tetap menyediakan pasokan air bersih sebanyak 570 tangki dari dana BTT tersebut. Bagi warga yang membutuhkan, melalui RT atau RW bisa mengajukan ke kami,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (29/10).
Ia menambahkan, saat ini, setidaknya sebanyak 35 tangki air bersih atau 6,4 persen telah didistribusikan ke 9 wilayah yang terdampak kekeringan. Di antaranya Kelurahan Wonoplumbon, Bringin, Gondoriyo, Gedawang, Jabungan, Meteseh, Rowosari, dan Kelurahan Cepoko.
Dirinya mengakui, penyaluran air bersih dari anggaran BTT belum terserap semuanya. Sebab, masih ada dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) yang terus mengalir.
“Untungnya, kalau berbicara di luar BTT masih ada CSR yang terus rutin bisa mem-back up kebutuhan air bersih yang ada di Kota Semarang. Ada PMI (Palang Merah Indosesia, Red.), Pertamina, PLN (Perusahaan Listrik Negara, Red.), Indonesia Power, Hino Dutro, Gesit,” jelasnya.
 Apabila ada BTT masih tersisa, kata Endro, dana itu akan diserahkan kembali ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang. BPBD optimistis, penyaluran air bersih tetap bisa dilakukan hingga akhir tahun.
“Kami optimistis sampai akhir tahun, selama masih kekeringan masyarakat jangan khawatir penyediaan air bersih. Kami dari ketersediaan anggaran pun sudah siap,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira menjelaskan, saat ini ada 17 wilayah di 10 kelurahan yang membutuhkan bantuan dropping air bersih. Antara lain di Kelurahan Kedungpane 3 titik, Kelurahan Bringin 4 titik, Wonosari tiga titik. Kemudian Gondoriyo, Jabungan, Rowosari, Cepoko, Gedawang, Wonoplumbon, dan Meteseh masing-masing satu titik.
Ia menambahkan, jumlah kebutuhan per titik pun berbeda tergantung kebutuhan dan jumlah warga yang terdampak. Salah satunya RT 02 RW 02 Kelurahan Kedungpane, Ngaliyan membutuhkan 2 tangki air per hari.
“Jumlah dropping berbeda-beda tergantung kebutuhan. Tapi saat ini sudah mulai ada hujan, mudah-mudahan wilayah terdampak kekeringan sudah berkurang,” tuturnya.