JOGLONEWS.CO, TEMANGGUNG – Beberapa tahun terakhir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung terus berupaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya. Keberhasilan itu dibuktikan berdasarkan data e-PPGBM Oktober 2023, angka prevalensi stunting di Temanggung turun diangka 14,1 persen. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang tercatat di angka 16,3 persen. Melalui berbagai kebijakan dan langkah yang ditempuh dalam penanganan stunting, usaha yang sudah dilakukan berjalan masif dan berprogres.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dr Intan Pandanwangi mengatakan, ada progres positif dalam usaha penurunan stunting. Intervensi yang dilakukan juga cukup banyak, di antaranya melalui pembentukan Satgas Stunting yang diinisiasi Bupati Temanggung Masa Bakti 2018-2023, HM. Al Khadziq. Termasuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) seperti biskuit dan susu atau makanan bergizi untuk bayi.
“Kita terus berusaha menekan stunting dan diharapkan Tahun 2024 angka stunting bisa di bawah 14 persen. Ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk Target di Tahun 2024,” terangnya, Rabu (29/11).
Intan menuturkan, langkah dalam upaya menekan angka stunting terus dilakukan oleh Pemkab Temanggung, dan jawatannya hingga kini. Di antaranya dengan gencar memberikan sosialisasi pada masyarakat, baik bagi calon pengantin, calon orang tua, remaja, orang tua, pelajar dan masyarakat secara umum.
Bupati Temanggung Masa Bakti 2018-2023, HM. Al Khadziq saat Raker Satgas Stunting menyampaikan, Satgas Stunting dibentuk dari tingkat kabupaten, kecamatan dan tingkat desa/ kelurahan, dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Desa, PKK, Camat, Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibmas, dan pendamping KB. Satgas stunting juga melibatkan pendamping desa, petugas PLKB, PLD, pendamping PKH, pendamping TKSK, relawan masyarakat dan organisasi masyarakat, baik dari Aisyiyah, Muslimat, Ansor, Banser, Pemuda Muhammadiyah dan GPK.
“Dengan kondisi stunting yang tinggi, membuat kita harus makin semangat, menyadarkan kita untuk mulai bergerak. Untuk itu perlu keroyokan goverment, pemerintah keroyokan, semua stakeholder harus ikut turun menangani stunting,” terang Khadziq.
Lanjutnya, Satgas yang dibentuk nantinya bertugas untuk membuat dapur umum di desa. Termasuk menyediakan masakan dengan menu yang sudah ditentukan untuk mendukung pengentasan stunting, serta mendistribusikan kepada sasaran, dan memastikan makanan dikonsumsi oleh sasaran selama 90 hari berturut-turut.
Selanjutnya, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) bertugas untuk memantau perkembangan kondisi dari sasaran. Selain memberikan makanan tambahan, para remaja putri juga akan diberikan tablet tambah darah dalam periode tertentu. Kick Off gerakan itu telah dilaksanakan pada Mei 2023, bersama semua unsur Satgas dan stakeholder terkait.
“Semoga dengan program-program ini, kita bisa bersama-sama menangani stunting di Kabupaten Temanggung,” tegas Khadziq.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo menuturkan, pihaknya terus memberikan dorongan terhadap penanganan stunting. Bahkan penanganan stunting telah menjadi salah satu program prioritasnya saat ini.
Pihaknya memiliki empat program prioritas, program tersebut yakni, fokus pada penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, inflasi, dan stabilisasi daerah. Ia menuturkan, setidaknya ada dua pesan dari Penjabat Gubernur Jawa Tengah selama masa transisi ini, yaitu tangani stunting, dan inflasi.
“Penjabat Gubernur menitipkan agar bisa menangani stunting dengan baik, dan menurunkan inflasi sekecil mungkin. Pak Pj Gubernur memberikan pesan itu kepada kami untuk melakukan pada proses masa transisi ini,” katanya.
Menurutnya, program Bupati Temanggung Masa Bakti 2018-2023 sangat luar biasa. HM Al Khadziq melakukan gebrakan menurunkan angka stunting. Gebrakan yang dilakukan adalah menurunkan angka stunting secepat dan seefektif mungkin. Caranya, mengkolaborasikan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menurunkan angka stunting. “Tiga bulan diberikan makanan tambahan terhadap anak-anak yang terkena stunting,” jelasnya.
Lanjutnya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas KB, telah berkolaborasi bersama. Dari hasil pendataan e-PPBGM dari Dinas Kesehatan, capaian angka stunting 14,1 persen pada akhir Oktober 2023, akan terus ditekan hingga di bawah 14 persen. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi berkala.
“Tahun 2024 akan kita push lagi terhadap angka stunting agar bisa turun di bawah 14 persen,” pungkas Hary Agung Prabowo.