Wednesday, January 29, 2025
spot_img
HomeREGIONALJAWA TENGAHPemprov Genjot Pelacakan, TBC di Jateng Tembus 96.917 Kasus

Pemprov Genjot Pelacakan, TBC di Jateng Tembus 96.917 Kasus

JOGLONEWS.CO, SEMARANG – Temuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Provinsi Jawa Tengah mencapai 96.917 kasus pada 2023. Jumlah ini terhitung tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu Pemprov Jateng berupaya menggenjot pelacakan kasus di seluruh kabupaten/kota. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi menyampaikan, beban kasus TBC di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 1.060.000 kasus, di mana temuan penderita TBC pada anak lebih besar. Dari beban kasus tersebut, temuan kasus TBC sebesar 40 persen, dan temuan TBC anak mencapai 250 persen.

“TBC ini merupakan penyakit yang berisiko pada kematian. Dalam satu tahun, diperkirakan 134 ribu kematian. Tidak hanya membunuh, yang memberatkan adalah jika TBC menimpa anak-anak. Ini menjadi perhatian, karena ada hubungan dengan stunting. Jika gizi jelek, anak mudah stunting. Dan anak dengan TBC, gizinya jelek,” ujar Imran saat acara Peluncuran USAID Bebas TB Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu, “Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB”, di Hotel Haris Semarang, Rabu (31/1).

Imran menyebutkan, empat provinsi di Indonesia menjadi kantong-kantong kasus TBC terbesar. Antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. “Temuan kasus di tempat tersebut terhitung tinggi. Sehingga, jika TBC di empat provinsi itu tertangani, sama dengan sudah membereskan TBC di Indonesia hingga 60-70 persen,” katanya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiyah mengaku bahwa pengelolaan TBC di provinsi ini menduduki peringkat pertama nasional. Yakni dari target 90 persen pada 2023, tercapai 115 persen.

“Tahun 2023 ini, dari estimasi 73.856 (orang), tapi cakupan temuannya mencapai 85.071 (orang), atau 115 persen, (besaran itu) di atas nasional. Cakupan temuan terbanyak Kabupaten Tegal, nomor satu nasional,” ungkapnya.

Dinkes Jateng mengaku tak hanya sendiri dalam menggenjot pelacakam penemuan kasus penyebaran TBC. Namun bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk, Tim Penggerak PKK hingga USAID. 

Kedepan Pemprov Jateng bersama USAID bakal melakukan pendampingan di lima kabupaten/kota, yakni Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Kudus, Tegal, dan Cilacap, selama lima tahun mulai Juli 2023 sampai Juli 2028. Sehingga, diharapkan Jawa Tengah bisa bebas TBC pada 2030.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menjelaskan, di Jawa Tengah temuan kasus TBC sudah terhitung tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia. Menurutnya, temuan kasus memang mesti didorong, agar dapat dilakukan penanganan lebih baik, seperti slogan penanganan TBC, yakni TOSS, temukan, obati sampai sembuh.

“Di Jateng temuannya mencapai 96.917 kasus. Untuk menemukan saja itu butuh effort. Makanya, penanganan TBC tidak bisa parsial, tapi butuh upaya kolaboratif,” beber Sekda.

Untuk itu, lanjutnya, Pemprov Jateng ketika bicara masalah yang ada di masyarakat, misalnya stunting, kemiskinan, TBC, dan lain-lain, seluruh dinas diminta berkolaborasi dalam melakukan penanganan.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Populer

Recent Comments