JOGLONEWS.CO, KARANGANYAR– Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar terus berbenah melalui objek-objek wisatanya. Salah satunya adalah Taman Sakura Hills, yang terletak di Jalan Tawangmangu-Magetan, yang menawarkan wisata alam dengan memadukan konsep alam ala Negara Jepang dengan pesona Gunung Lawu.
Ornamen bernuansa Jepang terlihat kental di wisata baru bernama Sakura Hills itu. Bahkan wisata tersebut kerap menjadi bahan pembicaraan warganet lantaran sensasi yang ditawarkan layaknya mengunjungi negara berjuluk matahari terbit.
Objek Wisata Sakura Hills digadang-gadang mampu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa tengah, khususnya di Kabupaten Karanganyar. Tak hanya itu, melalui wisata alam dengan konsep Negeri Sakura itu, dapat mengenalkan keberagaman wisata Jawa Tengah.
Ketika hadir didaerah itu, pandangan mata langsung tertuju pada sebuah tempat di sisi kiri jalur masuk yang berupa gerbang dari bambu berwarna merah. Gerbang tersebut berjumlah banyak, sehingga ketika dilihat tampak berlapis-lapis.
Pasalnya, Gerbang yang juga dinamai Torii itu terinspirasi dengan salah satu destinasi wisata yang ada di Kuil Fushimi Inari Taisha yang ada di Kyoto, Jepang. Torii di Jepang berjumlah ribuan itu, kemudian diadaptasi di Sakura Hills Karanganyar sebagai salah satu daya tarik pengunjung untuk berswafoto.
Tak hanya itu, terdapat pula pemandian air panas, taman samurai, perkemahan ninja, dan outbond Takeshi Castle. Sehingga, masyarakat yang ingin ke Jepang namun belum terwujud bisa mengobati rasa inginnya dengan berkunjung ke Sakura Hills.
Pengelola Sakura Hills, Parmin Sastro mengatakan, objek wisata Sakura Hills juga menawarkan berbagai pengalaman layaknya berada di Jepang termasuk budaya meminum teh. Di tempat tersebut, pengunjung diwajibkan mengenakan kimono dan mencoba sensasi budaya meminum teh khas jepang di Chashitsu Home Tea.
“Pemilihan konsep Jepang merupakan bentuk dukungan dari adanya budidaya bunga sakura di Taman Lawu. Sehingga, konsep jepang sangat tepat dalam membentuk destinasi hutan wisata,” paparnya.
Terkait pengelolaan Sakura Hills bekerjasama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dono Lestari. “Disni kami menguatkan saja konsep yang dibentuk Perhutani dengan membuat destinasi wisata bergaya Jepang di Cemoro Kandang,” tandasnya.