JOGLONEWS.CO, SRAGEN – Kabupaten Sragen telah memiliki hidden gem yang bisa memanjakan mata dan memberi kesejukan bagi para pengunjung. Objek wisata yang diberi nama Sendang Kun Gerit itu, menjadi tempat wisata Jawa Tengah berupa pemandian atau kolam renang yang airnya berasal dari mata air sendang dan tidak kunjung habis.
Kepala Desa (Kades) Jatibatur, Gemolong Sutardi mengungkapkan, semula Tahun 2020 dia bersama tim berniat memanfaatkan sumber mata air yang di sekitarnya merupakan lahan tanah Oro-oro milik Pemerintah Desa Jatibatu untuk dibuat Desa Wisata. Namun, Pemerintah Desa, tidak memiliki uang cukup untuk memulai membuat Desa Wisata.
Ibarat gayung bersambut, upaya membuat Desa Wisata disambut baik investor lokal. Di antara investor itu pengusaha makanan ringan di Jakarta yang asli Warga Desa Jatibatur.
“Selain itu masih ada dua investor lainnnya yang menanamkan modalnya sebesar Rp2,25 miliar untuk mengembangkan Objek Wisata Sendang Kun Gerit. Proses pembangunan dimulai Mei 2021 hingga Agustus 2022,” katanya.
Kemudian, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melakukan soft opening pada Agustus 2022 kemudian meresmikannya pada 3 Maret 2023. “Sejak saat itulah, Sendang Kun Gerit mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal Sragen, maupun dari kabupaten/kota sekitar. Bahkan, objek wisata itu kini sudah bisa memberikan masukan untuk PAD Desa Jatibatur,” imbuhnya.
Meskipun objek wisata itu lokasinya agak tersembunyi, fasilitas yang diberikanpun tidak main-main. Terdapat empat kolam renang, mainan anak, gazebo bambu dan objek foto yang mengasyikkan didalamnya.
“Kemarin pas kesana banyak yang tertarik berenang di sendang itu. Karena airnya dari umbul Kun Gerit, yang airnya jernih,” tutur Hanna Oktavia Suntari, pengunjung asal Desa Tanjung, Klego, Boyolali.
Lokasi Kun Gerit sendiri, terletak di lembah yang dikelilingi bukit dan aliran sungai kecil. Sehingga meski lokasinya tidak di daerah pegunungan, namun terasa sejuk dan nyaman dengan hembusan semilir angin.
Pasalnya, objek wisata itu tergolong ramai pengunjung, terutama pada hari libur maupun hari Sabtu dan Minggu. Hal itu lantaran, objek wisata tersebut, dikenal murah. Oleh sebab itu, Sendang Kun Gerit mampu menjadi sarana untuk mengenalkan pariwisata Jawa Tengah. Sehingga nantinya dapat menjadi objek wisata yang mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.
“Untuk memasuki objek cukup membayar Rp 5.000 per orang. Parkir mobil Rp 5.000 dan motor Rp 2.000. Sejumlah kantin dan resto murah yang menjajakan masakan olahan warga lokal, juga disediakan di dalam objek,” imbuhnya.
Sementara itu, Warga Jatibatur Giyono menambahkan, Objek wisata itu dulu tanah tidak produktif. Berupa lahan yang tidak digarap sama sekali. Namun kemudian dikembangkan jadi objek wisata.
Konon, keberadaan sendang Kun Gerit tak lepas dari anggapan sakral, kalau air sendang bisa membuat orang yang mandi atau berbilas bisa awet muda. Sehingga muncul rasa penasaran orang untuk mengunjungi sendang di kawasan objek wisata seluas hanya 4.000 m2 itu.
Menurut cerita yang berkembang dimasyarakat, nama Kun Gerit bermula saat di Dukuh itu terdapat dua pohon walikukun yang tumbuh berdampingan. Kemudian, jika dihempas angin menimbulkan suara berderit.
“Sehingga warga menamai Dukuh Kukun Gerit yang disingkat menjadi Kun Gerit Kawasan Objek Wisata dan Resto Kun Gerit itu akan diperluas lagi kedepannya,” tandasnya.